Pamekasan–fkip-media-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Madura (Unira) menandai langkah baru dalam pengembangan pembelajaran berbasis teknologi digital. Pada Rabu, 10 September 2025, bertempat di kampus Unira, FKIP resmi meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Lembaga Pelatihan Media Digital Edukini, sebuah lembaga berbasis di Lampung Selatan.
PKS bernomor 082/E.10/FKIP-UNIRA/IX/2025 dan 14.0001/ED-ID/IX/2025 itu berfokus pada penguatan pembelajaran berbasis teknologi media digital. Perjanjian ditandatangani oleh Dekan FKIP Unira, Dr. Moh. Zayyadi, M.Pd., bersama Puryanto, S.ST., M.Ds., pimpinan PT Edukini Mitra Sinergi. Keduanya sepakat bahwa kolaborasi ini adalah upaya strategis untuk menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.
“Pendidikan harus bergerak menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Tanpa itu, lulusan tidak akan siap menghadapi kebutuhan industri maupun dunia kerja,” kata Zayyadi usai penandatanganan.
Awali dengan Workshop Immersive Learning
Rangkaian kegiatan diawali dengan Workshop Virtual Class Mode Immersive Learning yang diikuti dosen-dosen FKIP. Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Universitas Madura, Rahmad, M.Pd., menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari implementasi kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang tengah dikembangkan universitas.
“Harapan kami, pelatihan ini menjadi bekal dosen FKIP dalam menerapkan OBE secara nyata. FKIP harus tampil sebagai role model bagi program studi lain di Universitas Madura,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan instruktur dari Edukini, yang berpengalaman di bidang immersive learning dan pengembangan media digital. Para dosen dibekali keterampilan mengembangkan multimedia interaktif, animasi video pembelajaran, bahan ajar digital, hingga teknologi mixed reality (augmented dan virtual reality).
Ruang Lingkup Kerja Sama
Dalam perjanjian yang berlaku selama tiga tahun, hingga 10 September 2028, kedua belah pihak sepakat menggarap sejumlah program strategis. Selain penguatan kompetensi teknologi digital, PKS mencakup pengembangan jejaring mitra industri, program praktisi mengajar, magang mahasiswa, seminar, pertukaran dosen, hingga sertifikasi kompetensi.
Ruang lingkup kerja sama juga diarahkan untuk mempertemukan dunia kampus dengan kebutuhan industri. “Kolaborasi ini akan memperkaya pengalaman dosen dan mahasiswa, karena mereka bisa belajar langsung dari praktik industri digital terkini,” ujar Puryanto. Menurutnya, integrasi kampus dengan industri akan melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga siap terjun di lapangan kerja yang berbasis teknologi.
Evaluasi dan Keberlanjutan
Setiap kegiatan yang berlangsung di bawah PKS ini akan dievaluasi secara berkala. Evaluasi tahunan akan mengukur ketercapaian target, sementara evaluasi menyeluruh dilakukan di akhir masa kerja sama. Mekanisme evaluasi ini diharapkan menjaga kualitas program tetap konsisten dan relevan dengan kebutuhan pendidikan maupun industri.
FKIP Unira juga menegaskan komitmen dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukung, mulai dari ruang pelatihan hingga fasilitas digital. “Kami ingin memastikan bahwa semua kegiatan berlangsung dengan standar mutu terbaik,” kata Zayyadi.
Menjadi Pusat Inovasi Digital
Bagi Universitas Madura, kerja sama ini merupakan momentum strategis. FKIP diproyeksikan menjadi pusat inovasi digital di lingkungan kampus, sekaligus menjadi contoh transformasi pembelajaran untuk fakultas lainnya.
Rahmad, Wakil Rektor I, optimistis langkah ini akan memperkuat posisi Unira di tingkat regional maupun nasional. “FKIP punya modal besar: SDM yang mumpuni, jaringan kerja sama yang kuat, dan semangat inovasi. Kami berharap ini menjadi awal dari tradisi baru dalam pembelajaran berbasis teknologi.”
Siapa Edukini?
Edukini dikenal sebagai lembaga pelatihan media digital yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi pembelajaran. Berbasis di Lampung Selatan, lembaga ini banyak bekerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah untuk memperkenalkan teknologi immersive learning dan media digital interaktif.
Dengan tim yang berasal dari latar belakang praktisi desain komunikasi visual, teknologi pendidikan, hingga industri kreatif, Edukini menawarkan pelatihan mulai dari pembuatan animasi pembelajaran, pengelolaan learning management system, hingga pengembangan konten berbasis augmented reality dan virtual reality.
“Target kami sederhana, yakni menghadirkan pengalaman belajar yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri digital. Kami ingin dunia pendidikan tidak ketinggalan dengan dinamika industri kreatif yang berkembang pesat,” ujar Puryanto, Direktur Edukini.
Transformasi yang Ditunggu
Dengan terjalinnya kerja sama ini, FKIP Unira memosisikan diri sebagai fakultas yang tidak hanya mempersiapkan calon guru, tetapi juga agen perubahan di era digital. Workshop yang digelar pekan ini hanyalah awal dari rangkaian panjang transformasi.
Tiga tahun ke depan akan menjadi periode krusial, ketika dosen dan mahasiswa FKIP dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan teknologi, memanfaatkannya dalam pengajaran, sekaligus melahirkan lulusan yang mampu menjawab kebutuhan zaman.