unira.ac.id (Selasa, 01/07/2023) Prestasi gemilang diraih oleh Muhammad Tauhed Supratman, seorang dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Madura, yang berhasil mencatatkan namanya dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Pencapaian ini didapatkan atas partisipasinya sebagai penulis pantun dalam Festival Pantun 2023 yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Linguistik Terapan Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 14 Juni 2023.
Pecahkan Rekor MURI dalam Kategori Penulis Pantun
Muhammad Tauhed Supratman berhasil memukau juri dan peserta
dalam Festival Pantun 2023 dengan pantun-pantun kreatif dan berkualitas yang
ditulisnya. Karya-karyanya menunjukkan pemahaman mendalam tentang budaya dan
keindahan bahasa Indonesia, serta menggambarkan keterampilan luar biasa dalam
merangkai kata-kata dengan indah dan penuh makna. Prestasinya tersebut
mengantarkannya meraih gelar sebagai penulis pantun dalam kategori yang diakui
oleh MURI.
Kegigihan Muhammad Tauhed Supratman dalam menulis pantun dan
meraih prestasi ini mendapatkan apresiasi tinggi dari rekan-rekan sesama dosen
dan mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Selain
memberikan dukungan moral, mereka juga mengakui keahliannya dalam mendalami dan
mengapresiasi sastra dan budaya Indonesia melalui seni pantun.
Keberhasilan Muhammad Tauhed Supratman dalam mencatatkan
namanya dalam MURI diharapkan dapat menjadi dorongan bagi konservasi seni
pantun di era modern ini. Seni lisan tradisional seperti pantun memegang peran
penting dalam menjaga identitas budaya dan bahasa Indonesia yang kaya. Prestasi
dalam festival ini menjadi momen yang berarti untuk memperkenalkan dan
mengenalkan pantun kepada generasi muda agar seni ini tetap hidup dan terus
berkembang di masa mendatang.
Semoga prestasi gemilang Muhammad Tauhed Supratman dapat
menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama mahasiswa dan para dosen, untuk
terus menggali dan mengembangkan potensi dalam bidang sastra dan budaya
Indonesia. Dukungan dan upaya kolektif dari seluruh masyarakat akademik sangat
diperlukan untuk menjaga dan memajukan kekayaan seni dan budaya tanah air.