unira.ac.id (Selasa, 08/07/2025) Dua mahasiswa dari Program Studi Hukum Universitas Madura kembali mengharumkan nama kampus dengan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII Tahun 2025. Mahasiswa tersebut adalah Ferdi Prayoga Apriyudi dan Mis Bahul Arifin yang terpilih mewakili universitas dalam program nasional ini. KKN Kebangsaan merupakan program lintas kampus yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengabdi di daerah tertentu. Tahun ini, Universitas Hasanuddin Makassar didapuk sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat semangat kebangsaan, toleransi, dan kepedulian sosial mahasiswa. Kegiatan bertema “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri” ini secara resmi dibuka pada Rabu, 2 Juli 2025 di Hutan Pendidikan Bengo-Bengo, Kabupaten Maros. Partisipasi mahasiswa Universitas Madura menunjukkan kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam kancah nasional.
KKN Kebangsaan XIII Tahun 2025 direncanakan berlangsung hingga 30 Juli 2025 dengan mengusung tema pembangunan berbasis potensi lokal. Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai daerah yang akan diterjunkan ke desa-desa binaan di Sulawesi Selatan. Selama kurang lebih satu bulan, para peserta akan melakukan berbagai aktivitas pengabdian masyarakat, mulai dari penyuluhan hukum, pemberdayaan ekonomi, hingga kegiatan pendidikan dan kesehatan. Ferdi dan Mis Bahul telah dibekali pelatihan khusus sebelum keberangkatan guna memaksimalkan kontribusi mereka di lokasi penempatan. Kehadiran mereka tidak hanya sebagai representasi akademik, tetapi juga sebagai duta kampus yang membawa misi kemanusiaan. Universitas Madura menyambut baik keikutsertaan ini sebagai bagian dari pengembangan soft skill mahasiswa.
Menurut pihak Universitas Madura, keikutsertaan mahasiswa dalam KKN Kebangsaan adalah bentuk nyata dari peran serta perguruan tinggi dalam membangun bangsa. Rektor Universitas Madura menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Ferdi dan Mis Bahul dalam program ini. Ia berharap para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keilmuan dan semangat pengabdian di tengah masyarakat. KKN Kebangsaan juga dianggap sebagai ajang penting dalam memperluas wawasan dan jejaring antar mahasiswa lintas wilayah. Selain itu, program ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap realitas yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah. Universitas Madura terus berkomitmen mendukung keterlibatan mahasiswa dalam program-program nasional serupa di masa mendatang.
Ferdi Prayoga Apriyudi mengaku sangat antusias mengikuti program ini dan menganggapnya sebagai pengalaman berharga dalam hidupnya. Ia menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam KKN Kebangsaan memberinya kesempatan untuk menerapkan ilmu hukum secara langsung di masyarakat. Selain itu, ia berharap dapat berbagi pengetahuan hukum dasar kepada masyarakat desa, terutama dalam hal hak-hak warga negara dan penyelesaian sengketa secara damai. Mis Bahul Arifin juga menyatakan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari program yang melibatkan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ia berkomitmen untuk aktif berperan dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di lokasi penempatan. Keduanya merasa termotivasi untuk memberikan kontribusi nyata dan membawa nama baik Universitas Madura.
Selama pelaksanaan KKN Kebangsaan XIII, peserta akan menjalani aktivitas lapangan yang intens dan penuh tantangan. Mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi sosial dan geografis wilayah pengabdian. Setiap kelompok mahasiswa akan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. Program ini juga menjadi sarana pembelajaran langsung yang mendukung capaian pembelajaran kampus merdeka. Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim selama menjalankan program. KKN Kebangsaan menjadi simbol nyata pengabdian mahasiswa terhadap negeri yang membesarkan mereka.
Dengan berakhirnya KKN Kebangsaan XIII pada 30 Juli 2025, Ferdi dan Mis Bahul diharapkan kembali ke kampus dengan membawa pengalaman dan cerita inspiratif. Mereka akan membagikan kisah pengabdiannya kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya sebagai bentuk refleksi dan motivasi. Universitas Madura juga berencana menggelar seminar berbagi pengalaman dari peserta KKN Kebangsaan sebagai bentuk apresiasi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa lain. Program ini menjadi bagian penting dari pendidikan karakter dan pembelajaran kontekstual yang dibutuhkan di era global saat ini. Semangat pengabdian dan kebersamaan yang tertanam selama KKN diharapkan dapat terus menyala dalam diri setiap mahasiswa. Keterlibatan Ferdi dan Mis Bahul menjadi bukti bahwa mahasiswa Universitas Madura mampu bersaing dan berkontribusi di tingkat nasional.